Senin, 31 Oktober 2011

berburu pouch

untuk hal kerajinan tangan ini. aku belum sejauh seperti mba dita atau mereka yang gabung di blognya. mereka sudah banyak mengeluarkan produk garapan tangan canggih mereka. aku yang masih mencoba dari dasar dan perlahan, baru berani membuat Pouch, tempat pensil, dompet kosmetik atau bros. itupun bros aku buat sekali-kali. tapi di sinilah tantanganku di dunia yang baru. aku ingin mencoba menghadirkan karya tangan-ku seperti mereka. :)
butuh mood yang tinggi biar kita mempunyai ide yang briliant. adakalanya kita males untuk meneruskan kerjaan handmade kita. dan adakalanya mood kita sedang tinggi-tingginya, sehingga kita bisa menyelesaikan karya kita melebihi apa yang kita targetkan.
ehhhh, kok jadi share disini siyy? tapi ga papa ya? aku cuma berbagi pengalaman bersama kalian. sebagai pemula, aku selalu merasa takjub dengan mereka yang mampu menyelesaikan karyanya dalam waktu yang singkat. hasilnya pun cukup memuaskan malah lebih dari cukup. sangat kreatif. beda dengan aku yang mesti nyambung nyawa lagi kalo kerjaanku sudah diabaikan gitu aja. lantaran mood yang ilang timbul terus. cuma, kalo mood dan semangat aku nongol dengan cepatnya aku mampu nyelesai-in hasilnya yang bisa dikatakan 'perfect' bagi pemula.
lochhh.... kok muji diri sendiri? ga, bukan itu maksudku. di sini memang diakui suami dan beberapa orang sekelilingku kalo hasilku sama dengan yang asli. nahhh, itulah. aku yakin sempurnanya hasil karya aku itu berkat mood-ku yang sedang stabil. dan jika sedang tidak stabil, bisa-bisa aku tinggalkan dari dua sampai tiga hari. hufffffttt.... (_ _!)
saat ini aku sedang mengkoleksi dulu Pouch-pouch yang telah aku kerjakan. bantu semangat dan doa dari kalian, semoga aku tidak setengah-setengah melobi hobbyku ini.. sebagian sudah terjual oleh adikku. :)
salam hangat.. (n.n)

_She) 

Kamis, 27 Oktober 2011

efek hari mendung 2

taraaaaaa..... aku dataaang.. :) kemarin aku janji mau liatin hasil Pouch Doraemon aku ke kalian. tadinya mau besok aja buatnya. karena tangan ini merasa 'gatal' untuk diajak nge-crafting ya udah, lanjut deh. :) siiy ayah udah terlelap tuhh, bersama dengan selimut Tweety & Sylvester. Ditinggal dehh. Padahal yaa, dia minta dibangunin jam sembilan buat nerusin job dia.. Saking ngantuknya kali yaa, dia malah makin pules. >.<'

Ya sudah, aku lanjut sama kerjaan aku. Sambil nunggu adik yang mau dateng ambil pesenan temennya. Aku sibuk sama flanel-flanel aku. Dan jadi, 2 pouch hari ini aku kerjain. Si ayah nyengir-nyengir aja liat hasil yang pertama. Yang keduanya belum dilihat. Sengaja ga aku kasih liat, kejutan dia untuk besok pagi.

hehheheheee.... memang tidak disangka yah. Si adik dateng, dia malah langsung mesen. "Lok, Ima pesen ya Pouchnya. Bentuk Cookies lagi". Woooooowwwww... sipp oke sayang. Siap dibuatin. :)
Dan paginya dapet kejutan lagi, "Temen Ima mau Pouch yang Mario Bros sama Naruto yaaaaa"
baik adikku.. kakak-mu siap dikritingin tangannya untuk buat Pouch HP kalian...... :)
tunggu yaa hasilnya... ;)
Pouch Angry Bird for Samsung Galaxy Mini
Pouch Doraemon for Samsung Galaxy Mini

see yaa, untuk postingan selanjtnya.. mau bobo dulu. ngantuk...tuk...tukkk...

salam hangat

_She_

Rabu, 26 Oktober 2011

efek hari mendung..

dari siang tadi cuaca adem-adem ayem ajah.. dingiiiinnnn. ga papa-lah, jadi adem udara. :) setelah beberapa lama ini cuaca yang hangat-hangat kuku.. hahhh? kaya makanan ajah. :p
berhubung ujan, aku nyari kerjaan niyh. dibantu suami tercinta yang ngasih masukan buat bikin apanya. Angry Bird deh pilihannya. Mungkin ini request dari dia dulu buat sarung Hp-nya. :)
ok mari kita liat hasilnya.....
hihiiiyyy.... ini hasilnya kawan... "waaaaaakkkkkkk".... ehhh dia langsung menyapa looohhhh.....
hohooooo.... selamat datang Angry Bird...... :)
aku lagi buat Pouchnya Doraemon niyyhhhh... rencana mau buat temen-temen nya siy Red..
ada yang mau?
yuks kabari aku.. :)

salam hangat

_She_

Minggu, 23 Oktober 2011

baru

alhamdulillah ada titipan dari adek untuk temennya. minta dibuatin juga tempat pensil dua sisi. Monster Cookie belakangnya Cookies.
depan
belakang.
 modelnya seperti itu, cuma diganti sama face Elmo, dan satu lagi Pooh tapi belakangnya request tanggal. jadi sempet tertunda sama jam belajar bekam aku yang sampe sore. Pulangpun badan tepar plus pusing pula. sambung deh, ini dia hasilnya :
:)
mau? boleh pesen kok sesuai request dari kamu :)

 dompet-dompet serbaguna dengan berbeda ukuran.
Blue: 20cm x 14cm. Kata pemiliknya siy mau dipakai untuk buku-buku Tabungan + kartu ATM.
Black: 23cm x 14cm. Kalau ini dipakai untuk dompet kosmetiknya.
:)

burung-burung yang terlelap ini berfungsi sebagai gantungan kunci, gantungan tas, atau gantungan HP
:)

Jumat, 21 Oktober 2011

give a way from Papayamangos feat Cemprut

yuhuuuuuuuuyyyyyy.. dapet info lagi niyh dari mba aphrodita wibowo di blognya cemprut... sik asiiiiiiiiiiiiiiiiiikkk.. ikut ikuuutttt... (goyang pinggang nari ga jelas.. :D)
saking penasaran sama give a way yang pernah ada dari mba dita. nahhh,, aku nyobain dehh ikutan.
kali ini dari papayamangos.. hihiiiii :D lucu yaa nama nya. satu kata dua nama. papaya dan mango... huuuuuw... :o pasti seru dehh....
aku ikutan niyyhh.. nyoba-nyoba lagi di dunia baruku.. semoga dapet.. secara baru pertama kalinya aku ikut acara ginian via online (padahal aslinya pun belom pernah) hahhahhahaa.. :D
yuk di lihat.. intip-intip ahhh...
doain aku biar dapet yaaaa... mba ditaaaaaaaaaa, semoga aku yang dapet give a way kali ini.. \(^_^)/
ni dia niiyh beberapa hasil dari papayamangos.. huhuuuuuu lucu yaaaa, gimana ga tergiur coba. bagus-bagus gitu barangnya... ada lagi niyh......
truuuuussss lagi niyh.......
mba ditaaaaaaaaa, aku mauuuuu... bagus banget dehh.. 
ya dahhhh berdoa dan berusaha melengkapi syarat yang ada..
syarat satu udaaahhhh.
syarat dua juga udaaaahhh.
syarat extranya yang satu udahhhhh,, (she's she)
syarat extra duanya alhamdulillah juga udaaaahhhhh
nahhhhh syarat extra tiganya semoga aja udaaaaahhhh.. (bener ga yaaaa? aku kan baru empat hari buat blog. jadi masih otodidak belajarnya. semoga bener)
tinggal komenn dehh ke mba dita laporannnn... aku udah ngelaksanainnya mba dita.. :)
semoga masukk.. 

salam semangat dan hangat selalu

_She_

Kamis, 20 Oktober 2011

Hafalan Sholat Delisa

lovely book and coming soon In the Movie.. :)
sahabat, kenal DARWIS, tere-liye? penulis buku Hafalan Sholat Delisa. buku lainnya antara lain: (serial mamak) ELIANA, BURLIAN, PUKAT, AMELIA, Moga Bunda Disayang Allah dan masih banyak lagi buku-buku bang 'Tere"
untuk serial mamak aku baru punya tiga buku, Amelia belum ketemu-ketemu di Gramedia. hmmmmm, semoga dalam waktu dekat.
salah satu bukunya HAFALAN SHOLAT DELISA, termasuk buku favorit aku. bakalan diangkat ke movie, bioskop. yang infonya bakalan dirilis di bioskop tanggal 15 desember. waaaahhhh ga sabaran niiyh nunggu film nya.. semoga bagus hasilnya yaaa.
dan ini niyhh, foto dibalik layar pembuatan filmnya yang lokasi syutingnya di Aceh langsung. kabarnya salah satu pemerannya adalah Reza Rahardian, Nirina Zubir. (Reza Rahardian ada juga di Alangkah Lucunya Negeri ini)
sokkk... dilihaatttt.. dan nunggu movienya dehhhh... ga sabaran iiiiich.. :)
tuwhhh bang Reza-nya diserbu sama kru buat foto bareng.. hihiiii.. :D
ini si cantik Delisa yang mempunyai mata indah berwarna hijau.. yang di sampingnya kalo ga salah sutradara atau produsernya gitu.. maaf sok tau gituh.. oiya si Delisa cilik ternyata nama aslinya Chantiq Schagerl.
para kru yang lagi panas-panasan ambil gambar syuting.. liat foto tengah dehhh, peran Delisa yang memakai tongkat pasca Kejadian Tsunami.
wallaaaaaaahhhh, aku makin ga sabaran nonton movienyaaa.....
naaaahhhh.. ini niiyh sang penulis nya @Darwis Tere Liye silahkan yang mau bertemu di fb-nya beliau :)
suksess buat bang 'tere' makin cinta dehh sama tulisannya. huhuuuuuuu...
peluk cium buat dede Pasai.... mmmmmmmmmmuwachhhhh :*

salam hangat

_She_

Selasa, 18 Oktober 2011

petik yuk hikmahnya...


# Aku Terpaksa Menikahinya (Kisah Inspirasi untuk Suami Istri dan Calon Suami Istri)

Semoga kisah di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!


Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

http://bundaiin.blogdetik.com/2011/10/07/kisah-inspirasi-untuk-para-istri-dan-suami/ 

Jumat, 14 Oktober 2011

# first...... jepretan-ku

setiap ayah sibuk sama dunia photoshopnya, aku selalu nangkring di sampingnya. melongo liat kerjaannya. dan berfikir "kapan bisa seperti ayah?". sempet minta ajarin, dan memang pernah siiy. tapi yaa itu dia. belajar photoshop ga semudah yang kita kira. banyak amat settingan-settingannya. syukurnya setelah sekian lama pengen belajar. adik ngasih tau kalo photoscape juga sama seperti photoshop dan bagus untuk pemula. yaa langsung dehh ke 'mister google'. cari tau, dan langsung instal programnya. alhamdulillah bisa. jadi inget sama kata-kata ayah: "di depan kamu itu ada komputer, maka gunakan sebaik-baiknya media yang ada. kalo kamu mau belajar fotoshop, atau apapun itu, jangan ngerasa takut bunda. coba aja apa yang kamu penasarin. insyaallah kamu bakal nemu ilmu yang baru dari kutak-katik kamu".

padahal tuh ya, aku paling takut ngerusakin barang, atau kerjaan orang lain. khawatir kalo salah, rusak atau gimana gitu. nanti aku juga yang disalahin. yaa akhirnya dicobalah kutak-katik. mulai dari buat blog sampe ke dunia foto. inilah hasilnya. blog yang kamu baca ini hasil dari penasaran aku. dan foto ini, foto pertama aku memakai software photoscape.. bagus ga???   (n_n)

colorful light
Ngeliat bola bekel yang nyala warna-warni buat imajinasi aku keluar. Kemarin, ga sengaja nemu bola di ruang tamu. Alhasil, langsung deh minta kamera sama si ayah.
Dan buru-buru ke kamar sambil matiin semua lampu. Gelap. Dan jadinya asyik dehh main-mainin ini bola. Ngelemparnya, dan gelindinginnya (bahasa apa siiiyyyhhh....!!!) Dan cukup membuat aku senang dan puas. :)
ini dia hasilnya.
Ball in the clutch
Kalo digelindingi kaya gini, malah jadi kaya uler apa naga barongsay yaaaahhh...? Tapi bagus. Susah niiy ngedapetin yang pas.

the green and the red. Nice (n.n)

# Kesehatan...... Diagnosa dari telapak tangan.

G nyangka kan, kalo ternyata telapak tangan kita membawa arti dari keadaan tubuh kita? Mulanya aku di-diagnosa sama teman seperjuangan. Dia mendiagnosa keadaan aku. 
"kamu itu darah rendah She, gampang capek juga, trus siklus bulanan kamu ga lancar..." begitu katanya sambil memegang tangan aku. Wooowwww....... Hebbat!!

Nah loch......!! Meramalkah dia? Eit, jangan salah. Ternyata dia mendiagnosa  kesehatan dari telapak tangan aku. Mulai dari garis tangan kita, bentuk jari-jari kita, dan kuku-kuku kita. Hmmmmm... aku mulai tertarik niyyh. Maka aku makin dekat dengan beliau lantaran ilmu yang ingin aku ambil dari dia. Bukan mencuri, tapi lebih tepatnya dia memberikan ilmu kedokterannya ke aku. Alhamdulillah.... Perlahan ilmu ini bertambah. Dan makin berkeinginan untuk menjadi "Dokter Keluarga Muslim". Karena kita dianjurkan berobat ala Rasulullah SAW. Tidak memakan asupan yang tidak jelas sumbernya, halal atau tidak yang kita makan. Dan ternyata, obat-obatan yang ada di sekeliling kita lebih banyak mengandung zat kimia. Rasulullah pun menganjurkan kita berobat dengan cara BEKAM dan HERBAL.

Nah, ini niyh ilmu yang saya dapet dari diagnosa telapak tangan. Yuks, dibaca dan perhatikan telapak tangan kita. Trus dianosa dehh keadaan kita.. Monggo.. Silahkannnn... (n_n)

\\SEMBELIT//
Penyakit sembelit bisa kita lihat pada bagian jari telapak tangan atau pada bagian belakang jari tangan. Yaitu: Bagian belakang: terlihat garis kulit sendi berwarna gelap.
Bagian tapak tangan: terlihat garis-garis berwarna gelap. Terapy Herba-nya: Pelawas + Herba Tujuh Angin.

\\USUS//
Keadaan usus dapat diperlihatkan pada ibu jari, (coba ibu jari atau jempol dalam keadaan simbol "ok"/ ditegakkan). Bila ibu jari terlihat membengkok, ini berarti ada masalah usus/ sembelit atau masalah pencernaan. Terapy Herba-nya: Herba Tujuh Angin dan Spirulina.

\\MIGREIN & WASIR//
Tanda adanya migrein diperlihatkan dengan garis hijau/kebiru-biruan ditelapak tangan. Kalau orang tersebut tidak menderita migrein, tetapi ada tanda garis hijau. Mungkin ada gejala Wasir. Terapy Herba-nya: Herba Tujuh Angin/ Teh Herba/ Omega 3 Gel dan Ficus/ Minyak But-but

\\ALERGI /SINUSITIS//
Terlihat warna biru pada bagian paling bawah telapak tangan yang terletak dibawah ibu jari.
bila ada tanda kebiruan ini adalah gambaran bahwa orang tersebut menderita sinus/ alergi/ resdung. Terapy Herba-nya: COSCINIUM PLUS


\\KOLESTEROL//
Kolesterol yang tinggi bisa dilihat pada bagian ujung jari yang berwarna lebih merah dari telapak tangan. Terapy-nya bisa dengan Herba Omega 3 kapsul/ Teh Herba/ Teh Asiatica.


\\TEKANAN DARAH RENDAH//
Tekan bagian kuku, bila warna merah lambat kembali. ini tanda tekanan darah rendah. Terapy Herba-nya: Health B


\\TOKSID DAN KERACUNAN//
Pada bagian telapak tangan mengeras. Pada petani atau orang yang bekerja menggunakan tangan seperti petani, sulit untuk membedakan. Tapi gambaran toksid ini dapat diperlihatkan pada kuku, bila ada tanda bergelombang naik. Ini pertanda: TOKSID atau ASAM URATTINGGI. Terapy Herba-nya: Herba Tujuh Angin, Pelawas, dan SPIRULINA.


\\ANEMIA//
Telapak tangan terlihat pucat, juga dapat dilihat pada bagian kelopak mata berwarna pucat. Terapy Herba-nya: HEALT B, SHARK CARTILAGE, SPIRULINA.


\\MASALAH KEWANITAAN//
Dapat dilihat pada jari kelingking, kelainan berupa perubahan fisik seperti melengkung/ bengkok, dll. Tanda adanya masalah peranakan atau keputihan. Terapy Herba-nya: Senggugut, Paramaria.



Kamis, 13 Oktober 2011

"hobby-ku,, handmade-ku"

tempat pensil untuk keponakan sudah di tangan, ehhhhhh si adik ikut kepengen milikin tempat pensil buatan Elok (kaka-red) nya. siap dibuat,,, tanpa fikir panjang aku buatin dia 'monster cookies'. kayanya waktu ultahnya kemarin temen-temennya pada ngasih kado cookie semua. sooo,,, ikut deh. sang cookie siap menyergap kamu Irmaaa.. Niiiyh buat kamu. :)
tawarin temen-temen kamu doonk biar pada mau juga. kan bisa nambah job Elok... hehhehheee.. :D nambah penghasilan dehh. hohoooo.. :o teuteeeeuuuuuup bisnis booow.. hehheeehhehhe :D
ada yang minat? hubungi pm, email, or ym aku yaaaa.. 
email: afifatuzzahra@gmail.com
ym: dessyfariati

hayyyyaaaaaahhhhh, semangat!!! biar bisa selesai niyh kerjaan.. Trus nongol lagi hasil yang terbarunya. (^__^)q
=the baby cube.......... (membellll eeeeuy) :D=


=bermain dengan "the girl"=
=diantara mute-mute ku=

_Sebenernya karya-karya handmade udah aku senengi dari dulu.
Es-De, seneng banget sama yang corat-coret di buku Diary atau ga di file binder. Penuh sama goresan-goresan tangan yang ga jelas.
Es-Em-Pe, nyambung ke hobby aku yang kerjaannya corat-coret terus. Sampe satu ketika, Sang Guru bahasa Indonesia, Bu Zulma. Nugasin kita buat bikin MADING school. Alhasil aku tariklah partner buat bikin mading ini, (aku dan Rizky agus siswati). Apa aja yang kita liat, kita jadiin subjek buat di mading, sampe-sampe telapak kaki dan tangan kita nemplok di mading itu. Daun keringpun kita tempelin. (n_n) Alhasil, mading kita laku sama guru-guru juga para murid. Alhamdulillah........
Es-Em-A, pas pemilihan pengurus anggota Rohis. Aku dilibatin ke bagian sie. Mading. Lagi-lagi.... Syukurnya pernah terjun sekali di mading, jadi ga kaget banget deh. Truss, sesekali liat hasil-hasil karya orang lain di majalah-majalah. Ntah itu dari koran, kardus, kertas kado, kertas daur ulang, karton manila, kain-kain perca, dan kain flanel. Sesekali praktekin dan ternyata menarik juga. Walaupun terinspirasi dari karya orang lain. Tapi kita diajarin untuk ngeluarin ide kita. Apaaaaaaaa aja. (n_n) Sayangnya ga aku terusin hobby dan kesenangan ini lantaran jam kerja. :(   Sayang sekali........

Naaaahhh, pas momen ultah keponakan kemarin. Akhirnya aku coba lagi dehh buat sesuatu yang baru. Kado untuk Rayya Izzatul Mila. (n_n)
hehehhehhheeee.... :D Pas dikasih ternyata dia pake baju ungu, dan sendal ungu. Waaawww.... Matching. :D alhasil. Banyak yang pada mesen. iyaaaaaaa deeeehhhh.. Ntar yaaa She buatiiiiiin..... Hihiihhiiiiiiiiyyyyy..... Banyak yang suka. Alhamdulillah... :D

Dan sesekali aku buat bros 'the girl'..... hehhheeheheheheeee.... :D Liat deh rambutnya.... Modis yaaaa? (^.^) Dipercantik dengan pita di rambut 'the girl'.... hohoooowwww... _


(*hasil karyaku sendiri.... )

photo.....

_ me........ (n.n) _
14 Februari 2010
dalam ikatan cinta menuju Jannah-Nya.
Barokallohu laka Wabaroka Wajama'a bainakumaa Fiy Khoir.


_ me........ (n.n) _

_danboo nya Ayah..... *siap-siap buat handmade flanel iniiiiiii... coming soon_


_taqobbalallahu minna wa minkum  (n_n)_


_background nya bagus....... Luv u guys_


_hello, I'm meow _
_Ada di belakang rumah. "Snow Leopard" kali ya? Nyasar..._


_jepret cuma untuk ikut test colour painting Dulux_


(_*ini jepretan suami tercinta... :* luv u_)